http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

Thursday, October 6, 2011

Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga Laporan Kegiatan Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS, dimana pada tahun anggaran 2007 ini mengkhususkan pada rekayasa Automatic Weather Station.
Dengan telah tersusunnya Laporan Kegiatan Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS tahun 2007 ini maka kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala BMG, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMG, Sekretaris Utama serta seluruh pejabat Badan Meteorologi dan Geofisika yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini atas bantuan yang diberikan sehingga pelaksanaan Pengembangan Perekayasaan AWS ini dapat berhasil dengan baik meskipun masih ditemui beberapa kekurangan selama kegiatan berlangsung. Kami juga menyampaikan terimakasih kepada tim kegiatan Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS tahun 2007 yang telah bekerja secara maksimal dalam pelaksanaan kegiatan selama tahun 2007.
...

Monday, September 26, 2011

Report "E-Learning Course on Grassroots Innovation Management"

Compiled By :
Andi Eka Sakya
Ressa Mahardika

Introduction
Following the Experts' Group Meeting on Development on E-Learning Course on the Subject of Grassroots Innovation Management held in 16 - 17 September 2008 funded by Japan Fund-in-Trust a sub- subject of a project "Comprehensive Approach to Strengthening Science and Technology Literacy in Asia" Unesco has initiated an e-learning activate activity on the subject of Grassroots Innovation (GRI). The Experts' Group Meeting agreed to develop a set of course materials for delivery on an e-learning platform operation.
During the development of the course materials, there were five experts commit to deliver the lecture. The e-learning activities were conducted from 23 June to 4 August 2009. The arrangement of the broadcasting were facilitated by the Directorate General of High Education, Department of National Education of Indonesia. There were 11 (eleven) lectures given by 5 tutors come from 4 different countries on various subjects ranging from medicine, agriculture and energy. This report compiles all lecture materials, question and answers as well as student assessment. On the final date of the lecture, Unesco also announced an award to visit SRISTI in India for 3 (three) students who actively participated and submitted a good grade of student assignments.

Read More

Thursday, September 15, 2011

Analisis Model Pesawat Pada Kecepatan Subsonik dengan Mengguna

 Andi Eka Sakya, Casmara, A. Herawati

Abstrak

Analisis suatu model pesawat sederhana yang terdiri dari sayap dan fuselage dilakukan dengan menggunakan program komersial USAERO yang dikembangkan berdasar pada persamaan potensial. Sayap model tersebut mempunyai aspect ratio 2.5 dan sudut tepi-depan sayap (sweep angle) 44o. Untuk penelitian ini sayap mempunyai kurva camber dan twist yang diperuntukkan untuk mendapatkan gaya angkat yang tinggi. Perhitungan dilakukan dari bilangan Mach 0.2 dan sudut serang sampai dengan 16o. Perbandingan hasil perhitungan dengan hasil eksperimen yang tersedia dilakukan untuk melihat kemampuan metode perhitungan USAERO. Hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode USAERO dapat menangkap dan memprediksi gaya aerodinamik seperti yang diperoleh hasil eksperimen.   

(Proceedings 1999 FTUI Seminar: Quality in Research, UI Depok, 3-6 Agustus 1999, hal. 459-466. ISSN: 1411-1284)

Wednesday, September 14, 2011

Rahasia Allah

Menurut sebuah hikayat, yang diceritakan di suatu khotbah Jum'at, pada zaman dulu tersebutlah seorang raja yang amanah, adil dan bijak. Rakyat di Negara tersebut sangat menyayanginya. Apapun titah sang baginda, tidak ada kasak kusuk yang mengandung sak wasangka tentang niat dibalik perintah tersebut. Rakyat sangat mempercayai bahwa apapun titah baginda merupakan bagian dari proses perbaikan di Negara tersebut.
Suatu saat, sang raja menderita sakit yang sudah agak lama, banyak tabib telah diminta pendapatnya tentang cara-cara penyembuhan dan obat-obat yang diperlukan. Tidak satu pun tabib di Negara tersebut dapat menyembuhkan penyakitnya. Para punggawa istana pun telah berusaha untuk mendapatkan informasi tabib yang sangat mumpuni untuk menyembuhkan penyakit sang raja. Seorang tabib dari Negara tetangga, yang memang sangat terkenal tidak saja dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit, tetapi juga ke-alimannya. Diundanglah tabib tersebut ke istana, untuk mengobati sang raja. Disebutkan bahwa obat bagi sang raja sesungguhnya mudah, karena bisa ditemukan  pada jenis ikan-ikan yang dapat diperoleh di sepanjang pantai Negara sang raja.
Pada hari ketika sang raja bertemu dengan tabib tersebut, tepat pada musim ketika ikan-ikan itu biasanya mudah ditemukan. Bahkan, para nelayan di pantai tersebut mudah sekali mendapatkannya. Pada musimnya ikan-ikan jenis yang disebutkan tabib, biasanya muncul dan menuju ke pantai, untuk kemudian menghilang pada musim berikutnya. Para pembantu raja pun, mendengar jenis obat yang begitu mudah didapatkan, sangat bergembira. Karena, obat mudah ditemukan dan sang raja akan kembali sembuh.
Tetapi disebutkan di dalam cerita itu, bahwa ternyata tidak satu pun ikan-ikan yang biasanya mudah ditemukan itu, didapati oleh siapa pun, baik nelayan maupun para pembantu sang raja. Raja pun semakin parah sakitnya dan akhirnya wafat, tanpa bisa mendapatkan obat yang mujarab tersebut.
Beberapa tahun berjalan. Di Negara tetangga, raja yang bertahta sangat lah lalimnya. Rakyat berharap agar raja tersebut segera meninggal, dan digantikan oleh raja yang jauh lebih baik. Ketidak-adilan, kelaliman dan kekejaman sang raja telah membuat rakyat sangat menderita. Suatu saat dalam perjalanan tahtanya, ia menderita sakit. Tanda-tanda penyakitnya sama persis dengan penyakit raja yang pertama di negara tetangga. Pembantu i istana pun segera memanggil tabib yang dapat memberikan saran jenis obat yang diperlukan. Tabib tersebut, setelah memeriksa jenis penyakit yang diderita oleh sang raja, memberikan resep yang sama. Pada hari sang raja tersebut diberi resep, sesungguhnya  bukanlah musim bagi  jenis ikan tersebut keluar. Akan sulit sekali bagi nelayan untuk menamukannya. Para pembantu dekat sang raja pun membuat sayembara dan akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang dapat memberikan obat bagi sang raja.
Masyarakat yang membenci sang raja tetap saja enggan dan tidak tertarik oleh sayembara dan hadiah yang ditawarkan. Saking bencinya, mereka berharap, tidak satu pun ikan akan didapatkan oleh para pembantu dekatnya. Tanpa menunda waktu, para pembantu dekat sang raja, memaksakan diri untuk pergi ke laut, walau pun tidak begitu berharap untuk mendapatkan ikan, mengingat musim itu bukanlah musim ikan-ikan tersebut keluar. Anehnya, setibanya di pantai, para pembantu dekat sang raja mendapati begitu banyak ikan bergeleparan di tepi pantai. Dengan senang dan bangga mereka memperoleh obat bagi sang raja. Dan, sang raja pun akhirnya sembuh.
Di suatu sore yang indah, malaikat bertanya kepada Tuhan: "Ya Allah Azza Wa Jalla, mengapakah rakyat yang sudah menderita Engkau biarkan tetap menderita dengan sembuhnya sang raja, sementara pada masa lalu, rakyat yang berharap bagi sang raja justru Engkau panggil menghadapMu?". "Wahai malaikatKu yang Aku berkahi, raja yang dipenuhi kebaikan itu, ia Kutaburi dengan begitu banyak pahala dan berkah. Ia mempunyai satu kejelekan di masa hidupnya. Aku menginginkan, ia menghadapKu dalam keadaan yang bersih. Ikan-ikan yang menghilang adalah merupakan balasan dari kejelekan itu. Sedangkan raja yang lalim itu, mempunyai satu kebaikan dari berbagai kejahatan, kelaliman dan kemungkaran yang telah ia perbuat terhadap rakyatnya. Keberadaan ikan itu sebagai balasan yang Aku berikan kepadanya. Kiranya engkau memahami maksud dibalik semua kejadian itu, hai para malaikat". Dan, para malaikat pun kembali tersungkur dalam kekhusyukan bersujud dan beristighfar kepada-Nya.
[Bandung, 9 Juni 2007/ Kenangan bagi alm. ananda Satya]

(Andi Eka Sakya. Buletin Dakwah "Bilal", Tahun ke-4 Edisi Desember 2007-Maret 2008. ISSN: 1829-5177. hal. 38)

Innovalentine

Coklat! Romantisme pasangan muda! Tawaran itu yang ada di berbagai toko, supermall, restaurant dan berbagai tempat. Kemeriahan romantisme merupakan gambaran hari Valentine. Pembaca dapat melihat coklat yang dijual dalam berbagai bentuk sebagai representasi romantisme tersebut. Ada yang gambar hati (klasik), ada yang dihiasi dengan warna-warna global dengan tambahan asesoris yang menarik. Lomba "berhias coklat", itulah yang terjadi. Konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan. Laku tidaknya coklat-coklat valentine, akan sangat ditentukan oleh kreatifitas pembuatnya. Tidak hanya coklat. Bahkan, tempat-tempat entertainment juga menawarkan layanan yang dikaitkan dengan valentine. Tak lain dan tak bukan: pelayanan prima dengan sentuhan romantisme dan coklat di dalamnya.
Tawaran atau bentuk-bentuk pelayanan tersebut tidak mucul begitu saja. Kemasan layanan itu merupakan hasil pemikiran kelompok kreatif di belakang layar yang tidak kasat mata oleh para tamu. Tim kreatif yang bekerja untuk selalu mencari sesuatu yang baru. Dari perspektif inovasi, valentine menjadi ajang persaingan kreatifitas. Valentine menjadi lapangan meriah untuk menguji daya saing inovasi coklat-coklat yang ditawarkan. Valentine manifestasi lahan uji kedigdayaan hasil inovasi di pasar terbuka.
Banyak orang berpikir bahwa inovasi dan kreatifitas hanya milik mereka yang berbakat. Salah! Keterjebakan ini sering terjadi pada para pengekor market leader. Ini disebabkan oleh kebanyakan individu yang berkeinginan untuk hanya "meniru" secara persis apa saja yang dilakukan oleh mereka yang berhasil. Memang sih, tidak ada salahnya. Cuman, orang sering lupa, bahwa kondisi intrinsik yang dipunyai dan dihadapi pencetus gagasan berbeda dengan kondisi lingkungan kita.
Menghadapi halangan-halangan untuk menemukan gagasan, banyak orang yang kemudian mundur. Pada hal, setiap kali kita menemui kendala, justru pada saat itulah mulai tumbuh harapan baru, seperti kata Joseph Cambell - seorang penulis - mengataka : "Where you stumble, there your treasure lies".
Kreatifitas dapat dipelajari. Setiap orang, sesungguhnya, dapat meningkatkan daya kreatifitasnya. Untuk menjadi kreatif, seseorang harus berani untuk terbuka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap dirinya. Dalam bahasa yang lebih gaul, "pdkt"-nya harus diubah. Cari sesuatu yang tidak atau belum pernah dilakukan orang lain. Untuk menemukan sesuatu yang bener-bener baru dan laku, tentu saja sulit. Oleh karenanya, Chan Bok -penulis buku The Idea Processor- menulis bahwa: "Looking at the brain's structure of axon and neurons, one can imagine that new ideas are combinations of existing ones". Hal ini dilakukan oleh Jepang, dengan konsep 3A-nya: Adopt, Adapt, Adjust. Awalnya mulai di "ambil", disesuaikan dengan keperluan setempat, dan baru kemudian diubah untuk dikembangkan. Di Indonesia, Ki Hajar Dewantoro juga pernah mengatakan dengan 3-N: Niteni, Niroake dan Nambahake (amati, tiru dan tambahkan). Menristek Kusmayanto sering mengingatkan hal ini saat meng-encourage peneliti-peneliti muda dalam mengembangkan gagasan-gagasan penelitian.
Gagasan baru dapat ditemukan dimana saja. Brian Clegg, dalam bukunya "Creativity and Innovation", mencermati adanya 4 langkah utama dalam menemukan gagasan baru untuk mendorong kreatifitas: 1) mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap gagasan tersebut, 2) mengumpulkan jawaban-jawaban pertanyaan tersebut, 3) menguji jawaban-jawaban tersebut dan 4) mengimplementasikannya.
Sebelum mengajukan pertanyaan-pertanyaan, tentu saja harus dikumpulkan berbagai rujukan, misalnya dengan membaca, klipping surat kabar, observasi atau mengamati produk dan mencari kekurangannya. Barulah kemudian diajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap produk-produk. Misalnya, mengapa jarum jam harus berputar ke kanan, apakah tidak boleh sebaliknya. Tahap kedua adalah jawaban-jawaban yang dihasilkan terhadap pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut, baik yang common sense maupun yang non-common sense perlu diuji dampaknya.
Dampak-dampak jawaban hipotesis ini diperhalus dalam tahap ketiga. Pada tahap ini, sering pertimbangan praktis mendahului. Namun, Clegg menyarankan untuk menaruh pertimbangan praktis pada lapis kedua. Pertimbangan pertama adalah nilai kemenarikan tanpa pertimbangan praktis.
Pendekatanyang paling mudah adalah menerapkan dua parameter utama ukuran kebaharuan produk: waktu dan mutu. Jika waktu-buat sebuah produk lebih cepat, atau disebut inovasi proses, maka proses kreasi di dalamnya muncul sebagai hasil buah penciptaan. Di lain pihak, jika seseorang bisa membuat produk yang sama dengan mutu yang lebih bagus, maka didalamnya -sering disebut inovasi produk- terintegrasi buah kreasi perbaikan terhadap bahan untuk membuat produk tersebut. Pada tahap ke-empatlah, implementasi dilakukan.
Coklat-coklat yang memenangkan persaingan bukan dibuat oleh tangan-tangan yang kemarin sore. Coklat-coklat valentine dibuat oleh buah gagasan yang telah lama diendamkan dan diimplementasikan. Coklat-coklat tersebut hasil empat tahapan Clegg. Coklat-coklat valentine adalah buah inovasi produk dan proses yang mengejawantah dalam persaingan merebut hati anak-anak muda. Dan, pembaca, valentine tahun depan akan dipenuhi pula oleh kreasi coklat-coklat valentine yang baru. Barangkali salah satunya hasil penerapan kreasi anda?! Semoga.

(Andi Eka Sakya. Majalah "Icip Icip", Edisi II/Februari 2007. hal 24)

Tuesday, September 13, 2011

Pengaruh Aliran Udara Terhadap Struktur Jembatan Suspensi Fleksible

Yanto Daryanto, M. Dahsyat, Andi Eka Sakya

Abstrak

Interaksi antara aliran udara (angin) terhadap struktur bentangan jembatan dapat diprediksi dengan melakukan pengujian model desain jembatan di dalam terowongan angin. Aliran udara yang menerpa penampang model jembatan dapat menimbulkan gejala vortex excitation dan gejala flutter, bila gejala ini mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi pribadi struktur jembatan, maka pada kondisi ini cukup mengkhawatirkan bahkan dapat menghancurkan konstruksi jembatan tersebut. Hal yang menghubungkan antara eksperimen dengan kondisi sebenarnya digunakan suatu tetapan tak berdimensi yaitu angka Strouhal (Strouhal number).

Read this paper.
(Proceedings SITRA 95 (II) Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Rekayasa Aeronotika, 1995. ISSN: 0215-8825. hal. 482 - 492)

Metoda Iterasi Untuk Persamaan Diferensial Tak-Isotropik

Casmara, Enok S.K, Andi Eka Sakya, Anton Adibroto

Abstrak

Kasus diskritisasi grid yang mempunyai kerapatan tak-searah dan persamaan diferensial tak-isotropik sering dijumpai didalam dinamika fluida komputasional. Masalah tersebut biasanya diselesaikan dengan menggunakan metoda iterasi. Metoda iterasi konvensional sering dipakai, tetapi hanya menunjukkan laju konvergensi yang cepat pada awal penyelesaian. Didalam studi ini dilakukan penelitian metoda iterasi yang ada dan dicari kombinasi parameter koefisien yang mampu mempercepat laju konvergensi solusinya. Kasus aliran dalam (internal flow) dengan enggunakan persamaan Laplace ditunjukkan hasilnya dan didiskusikan.

 Read this paper.
(Proceedings SITRA 95 (II) Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Rekayasa Aeronotika, 1995. ISSN: 0215-8825. hal. 470 - 481)