BOGOR -
Sesuai judulnya, Sekolah Lapang Iklim (SLI) merupakan sebuah kegiatan yang
diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang
bertujuan untuk menjembatani peningkatan pemahaman mengenai informasi iklim
bagi para petugas di lingkungan Dinas Pertainan Daerah, Penyuluh dan petani
yang tersebar di seluruh Nusantara.
“Jika
disederhanakan, manfaat yang akan dirasakan oleh petugas Dinas Pertanian
Daerah, penyuluh dan petani yang mengikuti Sekolah Lapan Iklim adalah untuk
memahami dan memanfaatkan informasi iklim secara efektif dalam mendukung
pertanian. Dalam perspektif lain, Sekolah Lapang Iklim ini menjadi wahana untuk
menyesuaikan produk informasi iklim dengan kebutuhan penggunanya,” kata Andi
Eka Sakya Kepala BMKG kepada Okezone.
Sekolah
Lapang Iklim ini telah diselenggarakan BMKG sejak tahun 2011 hingga sampai saat
ini. Kini 33 provinsi yang mengikuti Sekolah Lapang Iklim telah merasakan
manfaat manis dari kegiatan yang di fasilitasi oleh Badan Penyuluh Pertanian
dan Prakirawan Iklim dari BMKG tersebut. Rata-rata, produksi panen dapat
meningkat 20 hingga 30 persen.
Secara
tradisional, kegiatan ekonomi produktif petani dapat dikaitkan dengan lahan
tempat melakukan kegiatan, pupuk untuk kesuburan, benih tanaman untuk produksi
dan terakhir irigasi untuk kebutuhan pasokan airnya.
Kepastian
perubahan dan variasi iklim memastikan petani pada keharusan untuk memahami
gejalanya. Untuk itu, Penyuluh pertanian mempunyai peran penting dalam
menerjemahkan data tersebut menjadi informasi iklim yang berguna dan bermafaat
bagi para petani untuk memutuskan jenis komoditas dan waktu tanamnya.
“Jika dulu
secara tradisional bisa berpatokan pada hari dan bulan, sekarang harus
berpatokan dengan data, yaitu pola curah hujan di wilayahnya. Data tersebut
diperoleh dari pengukuran harian agar diperoleh karakteristik curah hujan di
lokasi bersangkutan. Tentu saja, untuk memperoleh gambaran menyeluruh tentang
kondisi dan cuaca di lokasi tersebut, tidak hanya curah hujan yang diukur dan
dicatat, tetapi juga semua parameter cuaca, seperti radiasi matahari, tekanan,
kelembaban, suhu, kecepatan dan arah anginnya,” papar Andi.
Keberhasilan
SLI yang dinisiasi oleh BMKG juga telah dilirik oleh Badan Meteorologi Dunia
WMO (World Meteorological Organization), sebagai salah satu ikon pelayanan
iklim dalam proses adaptasi perubahan iklim.
Karena
menurut WMO, SLI atau CFS (Climate Field School) yang dilakukan BMKG sejalan
dengan salah satu program WMO, yaitu (Global Framework for Climate Services)
jika diartikan adalah Kerangka global Layanan Iklim. Imbasnya, BMKG dipercaya
untuk kedua kalinya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Training of Trainers
Course on Climate Field School for Asia Pacific (TOT CFS).
“Tahun 2015
ini, untuk kedua kalinya BMKG mendapat kepercayaan menyelenggarakan Training of
Trainer Course on Climate Field School untuk negara-negara Asia Pasifik yang
bertempat di pusat pelatihan regional di Citeko, Bogor,” sebutnya.
Yang mana
tujuan dari TOT CFS ini adalah berbagi pengalaman Indonesia tentang praktik
Sekolah Lapang Iklim kepada negara-negara di Asia Pasifik, dalam rangka
mendukung ketahanan pangan serta meningkatkan produksi pertanian melalui
praktik adaptasi terhadap fenomena perubahan iklim di negara masing-masing.
Dalam
kegiatan TOT ini, diajarkan tentang teknik dan simulasi cara menerjemahkan
istilah-istilah teknis dalam muatan informasi iklim dari ke dalam bahasa
sehari-hari yang digunakan di lapangan sehingga mudah dipahami oleh petani.
Peserta
program TOT ini terdiri dari 17 orang dari delegasi dari negara-negara
Filipina, Myanmar, Thailand, Vanuatu, Vietnam, Timor Leste, dan Indonesia.
Saat ini
kegiatan TOT CFS tengah berlangsung, yang mana acara tersebut diselenggarakan
selama 4 hari dari tanggal 25 sampai 28 Agustus 2015. TOT CFS dibuka oleh
Kepala BMKG, Dr Andi Eka Sakya, M.Eng, dengan narasumber dari dalam dan luar
negeri.
Materi yang
diberikan di antaranya antara lain meliputi pemahaman tentang informasi iklim,
pengenalan peralatan meteorologi sederhana, kalender tanam dan indeks iklim
untuk asuransi pertanian. Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan kunjungan ke
Stasiun Klimatologi Dramaga, Bogor dan ke lokasi SLI di Kabupaten Serang,
Banten. (adv)
(fmi)
[ http://news.okezone.com/read/2015/08/27/542/1203697/kepala-bmkg-sekolah-lapang-iklim-perkuat-ketahanan-pangan ] - Kamis, 27 Agustus 2015 - 18:30 wib
0 comments:
Post a Comment