Thursday, November 26, 2015

Sikapi Persoalan Cuaca, BMKG Lakukan Workshop Bersama 14 Negara



Benua Maritim Indonesia (BMI) merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak pada posisi strategis, diapit oleh dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera (Hindia dan Pasifik) serta dilalui oleh garis khatulistiwa (ekuator). Posisi tersebut menjadikan BMI sebagai generator cuaca untuk wilayah Belahan Bumi Utara maupun Selatan. Posisi yang unik ini membuat BMI menjadi daerah yang mengalami berbagai variasi cuaca khas daerah tropis baik skala regional yaitu Madden Julian Oscillation (MJO), Dipole Mode (DM), Quasi Biennial Oscillation (QBO), Tropospheric Biennial Oscillation (TBO), Monsun Asia dan Australia serta fenomena skala global seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO). Selain itu, terdapat pula Indonesia Troughflow (ITF) yang merupakan sirkulasi arus laut yang sangat penting tidak hanya bagi Samudera Hindia dan Pasifik, juga bagi Samudera Atlantik.

Kompleksnya variasi cuaca yang terjadi di BMI, membuat Global Climate Model (GCM) dan Numerical Weather Prediction (NWP) diwilayah Indonesia dianggap kurang maksimal untuk menggambarkan variabilitas cuaca dan iklim yang ada. Oleh karena itu diperlukan studi lebih lanjut untuk menjawab tantangan tersebut. Demi menjawab tantangan tersebut, maka BMKG mengkoordinasikan peneliti nasional (BPPT, KKP, LAPAN, LIPI, BIG, P3GL, Kemenristek Dikti, Kemenkomar dan Universitas) bersama dengan peneliti asing dari 14 negara melakukan kajian di wilayah Marine Continent meliputi darat, laut dan udara.

Acara tersebut dibuka oleh Kepala BMKG Dr.Andi Eka Sakya pagi ini (24/11) di Ruang Serbaguna, Kantor Pusat BMKG di Kemayoran, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dihadiri sejumlah ilmuwan cuaca dari berbagai negara.(YS).

sumber : http://detak.co/sikapi-persoalan-cuaca-bmkg-lakukan-workshop-bersama-14-negara/ | Oleh redaksi : Detak.Co -  24 Nov 2015 | 11:17 AM



0 comments: