http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

http://www.andiekasakya.blogspot.com/

Sunday, October 23, 2011

Capacity Development : Supporting Disaster Mitigation Activity in Indonesia

Capacity Development : Supporting Disaster Mitigation Activity in Indonesia
Andi Eka Sakya

ABSTRACT

Indonesian's position is very unique. Indonesia is flanked by two continents and two oceans. As one of the biggest archipelagic countries in the world, it consist of more than 17000 islands lies across approximately 6000 km width from east to west and full of volcanic mountain often called ring of fire. That situation, added by the influence of meridional and zonal circulation, affects the complexities of the climate variation in Indonesia. Furthermore, the interaction between the Indian Ocean and te African one, so-called dipole mode, impinges on the weather at western side of the country. In the eastern part, the ENSO phenomenon, frequently induce weather anomaly especially extreme drought.
In addition to that, Indonesia lies on the three dynamic faults so-called Eurasia, Pacific and Indo-Australia plates, which move approaching each other with different speed of dilatation. This alone poses a potent and vulnerable position of Indonesia to the earthquake. Depending on the movement of the plate, because almost of the plate position is within the sea area, the sub-ducted movement often causes tsunami.
Those above condition lay the foundation of the Indonesian's vulnerability to disaster, not only because of weather or climate anomaly but also because of earthquake, tsunami as well as volcanoes. Those disasters easily originate damage and live lost, especially when people do not aware of the cause as to how disaster could happen. The awareness of the incident can lead to the early warning and can also reduce the damages as well as the victims.
This paper reports the activity encompasses the country's resource capability addresses the crucial question on disaster mitigation. It covers human resource development technologically, institutionally as well as organizationally. The ultimate objective is to discuss the steps that have been undertaken related to capacity development with regard to the disaster mitigation.
This paper outlines briefly the type of disasters that potentially occur, followed by the basic approach ion management development on the disaster mitigation. Activities that have been conducted at other institutions be it individually or in coordinated term, is also explained.

Keywords : Disaster prone, Tsunami, Meteorology, Earthquake, Early warning, Capacity building.

(Natural Disasters: Policy Issues and Mitigation Strategies. 2011. Daya Publishing House : New Delhi, India.)

Friday, October 21, 2011

Natural Disasters

NATURAL DISASTERS
POLICY ISSUES AND MITIGATION STRATEGIES



A disaster can be a natural or a man-made hazard that results in large scale physical destruction, human suffering and loss of life. It can be a tragic event resulting from events such as tsunami, earthquakes, floods, catastrophic accidents, fires, explosions, etc. In general, developing countries suffer the most when a disaster hits, primarily because of the lack of management and unpreparedness to meet such eventualities as compared to the developed countries. The capabilities for risk assessment, forecasting, monitoring and early warning systems, emergency management, prevention strategies, improving awareness, political will and a need to involve the professionals, scientific bodies and public-private partnerships are some of the key elements that need urgent attention particularly in the context of the developing countries. In this direction, the strategic thinking is required to unfold scenarios before they really occur so that the road map to human safety could be updated, game plan could be revised and strategic sense could be sharpened to fight natural disasters. It is essential to build joint programmes and win-win partnerships on natural disasters management among the developing countries to prevent human sufferings and the loss of life, to the maximum extent.

The present publication is a follow up of the international roundtable on 'Lessons from Natural Disasters, Policy Issues and Mitigation Strategies' organized at Vellore, India during 8-12 January 2007, by the NAM S&T Centre and the Centre for Disaster Mitigation & Management (CDMM) of the VIT University. It includes 16 research papers including country status reports from 12 developing countries of Asian, African and Latin American regions. The book presents significant insights on various kinds of natural disasters and concerned management strategies for the developing countries and is expected to be of great value for the researchers and professional engaged with the disaster management issues.

Thursday, October 6, 2011

Analisis Trajectory Polutan di Semarang Serta Validasi Model Dispersi Polutan di Jakarta

Buruknya kualitas udara perkotaan tidak hanya disebabkan oleh sumber polutan yang besar, namun sangat dipengaruhi oleh minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya udara sehat.
Kurangnya informasi mengenai transport dan dispersi polutan di daerah turut memberikan andil dalam peningkatan polusi udara akibat pemanfaatan tata ruang yang tidak terarah, baik untuk penempatan lokasi industri maupun pemukiman penduduk. Dengan demikian, risiko bahaya pencemaran udara di suatu wilayah dapat dicegah sedini mungkin.
Tujuan dari kegiatan Analisis Trajectory Polutan di Semarang serta Validasi Model Dispersi Polutan di Jakarta adalah untuk mengidentifikasi polutan akibat kegiatan-kegiatan yang melepaskan emisi polutan, khususnya kegiatan industri di Semarang dan memetakan arah penyebaran polutan serta kegiatan validasi output model dispersi polutan di wilayah Jakarta.
...

Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT sehingga Laporan Kegiatan Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS, dimana pada tahun anggaran 2007 ini mengkhususkan pada rekayasa Automatic Weather Station.
Dengan telah tersusunnya Laporan Kegiatan Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS tahun 2007 ini maka kami menyampaikan terima kasih kepada Kepala BMG, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMG, Sekretaris Utama serta seluruh pejabat Badan Meteorologi dan Geofisika yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini atas bantuan yang diberikan sehingga pelaksanaan Pengembangan Perekayasaan AWS ini dapat berhasil dengan baik meskipun masih ditemui beberapa kekurangan selama kegiatan berlangsung. Kami juga menyampaikan terimakasih kepada tim kegiatan Pengembangan Rekayasa Transmitter, Radiosonde, Seismograf dan AWS tahun 2007 yang telah bekerja secara maksimal dalam pelaksanaan kegiatan selama tahun 2007.
...

Monday, September 26, 2011

Report "E-Learning Course on Grassroots Innovation Management"

Compiled By :
Andi Eka Sakya
Ressa Mahardika

Introduction
Following the Experts' Group Meeting on Development on E-Learning Course on the Subject of Grassroots Innovation Management held in 16 - 17 September 2008 funded by Japan Fund-in-Trust a sub- subject of a project "Comprehensive Approach to Strengthening Science and Technology Literacy in Asia" Unesco has initiated an e-learning activate activity on the subject of Grassroots Innovation (GRI). The Experts' Group Meeting agreed to develop a set of course materials for delivery on an e-learning platform operation.
During the development of the course materials, there were five experts commit to deliver the lecture. The e-learning activities were conducted from 23 June to 4 August 2009. The arrangement of the broadcasting were facilitated by the Directorate General of High Education, Department of National Education of Indonesia. There were 11 (eleven) lectures given by 5 tutors come from 4 different countries on various subjects ranging from medicine, agriculture and energy. This report compiles all lecture materials, question and answers as well as student assessment. On the final date of the lecture, Unesco also announced an award to visit SRISTI in India for 3 (three) students who actively participated and submitted a good grade of student assignments.

Read More

Thursday, September 15, 2011

Analisis Model Pesawat Pada Kecepatan Subsonik dengan Mengguna

 Andi Eka Sakya, Casmara, A. Herawati

Abstrak

Analisis suatu model pesawat sederhana yang terdiri dari sayap dan fuselage dilakukan dengan menggunakan program komersial USAERO yang dikembangkan berdasar pada persamaan potensial. Sayap model tersebut mempunyai aspect ratio 2.5 dan sudut tepi-depan sayap (sweep angle) 44o. Untuk penelitian ini sayap mempunyai kurva camber dan twist yang diperuntukkan untuk mendapatkan gaya angkat yang tinggi. Perhitungan dilakukan dari bilangan Mach 0.2 dan sudut serang sampai dengan 16o. Perbandingan hasil perhitungan dengan hasil eksperimen yang tersedia dilakukan untuk melihat kemampuan metode perhitungan USAERO. Hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa metode USAERO dapat menangkap dan memprediksi gaya aerodinamik seperti yang diperoleh hasil eksperimen.   

(Proceedings 1999 FTUI Seminar: Quality in Research, UI Depok, 3-6 Agustus 1999, hal. 459-466. ISSN: 1411-1284)

Wednesday, September 14, 2011

Rahasia Allah

Menurut sebuah hikayat, yang diceritakan di suatu khotbah Jum'at, pada zaman dulu tersebutlah seorang raja yang amanah, adil dan bijak. Rakyat di Negara tersebut sangat menyayanginya. Apapun titah sang baginda, tidak ada kasak kusuk yang mengandung sak wasangka tentang niat dibalik perintah tersebut. Rakyat sangat mempercayai bahwa apapun titah baginda merupakan bagian dari proses perbaikan di Negara tersebut.
Suatu saat, sang raja menderita sakit yang sudah agak lama, banyak tabib telah diminta pendapatnya tentang cara-cara penyembuhan dan obat-obat yang diperlukan. Tidak satu pun tabib di Negara tersebut dapat menyembuhkan penyakitnya. Para punggawa istana pun telah berusaha untuk mendapatkan informasi tabib yang sangat mumpuni untuk menyembuhkan penyakit sang raja. Seorang tabib dari Negara tetangga, yang memang sangat terkenal tidak saja dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit, tetapi juga ke-alimannya. Diundanglah tabib tersebut ke istana, untuk mengobati sang raja. Disebutkan bahwa obat bagi sang raja sesungguhnya mudah, karena bisa ditemukan  pada jenis ikan-ikan yang dapat diperoleh di sepanjang pantai Negara sang raja.
Pada hari ketika sang raja bertemu dengan tabib tersebut, tepat pada musim ketika ikan-ikan itu biasanya mudah ditemukan. Bahkan, para nelayan di pantai tersebut mudah sekali mendapatkannya. Pada musimnya ikan-ikan jenis yang disebutkan tabib, biasanya muncul dan menuju ke pantai, untuk kemudian menghilang pada musim berikutnya. Para pembantu raja pun, mendengar jenis obat yang begitu mudah didapatkan, sangat bergembira. Karena, obat mudah ditemukan dan sang raja akan kembali sembuh.
Tetapi disebutkan di dalam cerita itu, bahwa ternyata tidak satu pun ikan-ikan yang biasanya mudah ditemukan itu, didapati oleh siapa pun, baik nelayan maupun para pembantu sang raja. Raja pun semakin parah sakitnya dan akhirnya wafat, tanpa bisa mendapatkan obat yang mujarab tersebut.
Beberapa tahun berjalan. Di Negara tetangga, raja yang bertahta sangat lah lalimnya. Rakyat berharap agar raja tersebut segera meninggal, dan digantikan oleh raja yang jauh lebih baik. Ketidak-adilan, kelaliman dan kekejaman sang raja telah membuat rakyat sangat menderita. Suatu saat dalam perjalanan tahtanya, ia menderita sakit. Tanda-tanda penyakitnya sama persis dengan penyakit raja yang pertama di negara tetangga. Pembantu i istana pun segera memanggil tabib yang dapat memberikan saran jenis obat yang diperlukan. Tabib tersebut, setelah memeriksa jenis penyakit yang diderita oleh sang raja, memberikan resep yang sama. Pada hari sang raja tersebut diberi resep, sesungguhnya  bukanlah musim bagi  jenis ikan tersebut keluar. Akan sulit sekali bagi nelayan untuk menamukannya. Para pembantu dekat sang raja pun membuat sayembara dan akan memberikan hadiah bagi siapa saja yang dapat memberikan obat bagi sang raja.
Masyarakat yang membenci sang raja tetap saja enggan dan tidak tertarik oleh sayembara dan hadiah yang ditawarkan. Saking bencinya, mereka berharap, tidak satu pun ikan akan didapatkan oleh para pembantu dekatnya. Tanpa menunda waktu, para pembantu dekat sang raja, memaksakan diri untuk pergi ke laut, walau pun tidak begitu berharap untuk mendapatkan ikan, mengingat musim itu bukanlah musim ikan-ikan tersebut keluar. Anehnya, setibanya di pantai, para pembantu dekat sang raja mendapati begitu banyak ikan bergeleparan di tepi pantai. Dengan senang dan bangga mereka memperoleh obat bagi sang raja. Dan, sang raja pun akhirnya sembuh.
Di suatu sore yang indah, malaikat bertanya kepada Tuhan: "Ya Allah Azza Wa Jalla, mengapakah rakyat yang sudah menderita Engkau biarkan tetap menderita dengan sembuhnya sang raja, sementara pada masa lalu, rakyat yang berharap bagi sang raja justru Engkau panggil menghadapMu?". "Wahai malaikatKu yang Aku berkahi, raja yang dipenuhi kebaikan itu, ia Kutaburi dengan begitu banyak pahala dan berkah. Ia mempunyai satu kejelekan di masa hidupnya. Aku menginginkan, ia menghadapKu dalam keadaan yang bersih. Ikan-ikan yang menghilang adalah merupakan balasan dari kejelekan itu. Sedangkan raja yang lalim itu, mempunyai satu kebaikan dari berbagai kejahatan, kelaliman dan kemungkaran yang telah ia perbuat terhadap rakyatnya. Keberadaan ikan itu sebagai balasan yang Aku berikan kepadanya. Kiranya engkau memahami maksud dibalik semua kejadian itu, hai para malaikat". Dan, para malaikat pun kembali tersungkur dalam kekhusyukan bersujud dan beristighfar kepada-Nya.
[Bandung, 9 Juni 2007/ Kenangan bagi alm. ananda Satya]

(Andi Eka Sakya. Buletin Dakwah "Bilal", Tahun ke-4 Edisi Desember 2007-Maret 2008. ISSN: 1829-5177. hal. 38)

Innovalentine

Coklat! Romantisme pasangan muda! Tawaran itu yang ada di berbagai toko, supermall, restaurant dan berbagai tempat. Kemeriahan romantisme merupakan gambaran hari Valentine. Pembaca dapat melihat coklat yang dijual dalam berbagai bentuk sebagai representasi romantisme tersebut. Ada yang gambar hati (klasik), ada yang dihiasi dengan warna-warna global dengan tambahan asesoris yang menarik. Lomba "berhias coklat", itulah yang terjadi. Konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan. Laku tidaknya coklat-coklat valentine, akan sangat ditentukan oleh kreatifitas pembuatnya. Tidak hanya coklat. Bahkan, tempat-tempat entertainment juga menawarkan layanan yang dikaitkan dengan valentine. Tak lain dan tak bukan: pelayanan prima dengan sentuhan romantisme dan coklat di dalamnya.
Tawaran atau bentuk-bentuk pelayanan tersebut tidak mucul begitu saja. Kemasan layanan itu merupakan hasil pemikiran kelompok kreatif di belakang layar yang tidak kasat mata oleh para tamu. Tim kreatif yang bekerja untuk selalu mencari sesuatu yang baru. Dari perspektif inovasi, valentine menjadi ajang persaingan kreatifitas. Valentine menjadi lapangan meriah untuk menguji daya saing inovasi coklat-coklat yang ditawarkan. Valentine manifestasi lahan uji kedigdayaan hasil inovasi di pasar terbuka.
Banyak orang berpikir bahwa inovasi dan kreatifitas hanya milik mereka yang berbakat. Salah! Keterjebakan ini sering terjadi pada para pengekor market leader. Ini disebabkan oleh kebanyakan individu yang berkeinginan untuk hanya "meniru" secara persis apa saja yang dilakukan oleh mereka yang berhasil. Memang sih, tidak ada salahnya. Cuman, orang sering lupa, bahwa kondisi intrinsik yang dipunyai dan dihadapi pencetus gagasan berbeda dengan kondisi lingkungan kita.
Menghadapi halangan-halangan untuk menemukan gagasan, banyak orang yang kemudian mundur. Pada hal, setiap kali kita menemui kendala, justru pada saat itulah mulai tumbuh harapan baru, seperti kata Joseph Cambell - seorang penulis - mengataka : "Where you stumble, there your treasure lies".
Kreatifitas dapat dipelajari. Setiap orang, sesungguhnya, dapat meningkatkan daya kreatifitasnya. Untuk menjadi kreatif, seseorang harus berani untuk terbuka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap dirinya. Dalam bahasa yang lebih gaul, "pdkt"-nya harus diubah. Cari sesuatu yang tidak atau belum pernah dilakukan orang lain. Untuk menemukan sesuatu yang bener-bener baru dan laku, tentu saja sulit. Oleh karenanya, Chan Bok -penulis buku The Idea Processor- menulis bahwa: "Looking at the brain's structure of axon and neurons, one can imagine that new ideas are combinations of existing ones". Hal ini dilakukan oleh Jepang, dengan konsep 3A-nya: Adopt, Adapt, Adjust. Awalnya mulai di "ambil", disesuaikan dengan keperluan setempat, dan baru kemudian diubah untuk dikembangkan. Di Indonesia, Ki Hajar Dewantoro juga pernah mengatakan dengan 3-N: Niteni, Niroake dan Nambahake (amati, tiru dan tambahkan). Menristek Kusmayanto sering mengingatkan hal ini saat meng-encourage peneliti-peneliti muda dalam mengembangkan gagasan-gagasan penelitian.
Gagasan baru dapat ditemukan dimana saja. Brian Clegg, dalam bukunya "Creativity and Innovation", mencermati adanya 4 langkah utama dalam menemukan gagasan baru untuk mendorong kreatifitas: 1) mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap gagasan tersebut, 2) mengumpulkan jawaban-jawaban pertanyaan tersebut, 3) menguji jawaban-jawaban tersebut dan 4) mengimplementasikannya.
Sebelum mengajukan pertanyaan-pertanyaan, tentu saja harus dikumpulkan berbagai rujukan, misalnya dengan membaca, klipping surat kabar, observasi atau mengamati produk dan mencari kekurangannya. Barulah kemudian diajukan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap produk-produk. Misalnya, mengapa jarum jam harus berputar ke kanan, apakah tidak boleh sebaliknya. Tahap kedua adalah jawaban-jawaban yang dihasilkan terhadap pertanyaan-pertanyaan kritis tersebut, baik yang common sense maupun yang non-common sense perlu diuji dampaknya.
Dampak-dampak jawaban hipotesis ini diperhalus dalam tahap ketiga. Pada tahap ini, sering pertimbangan praktis mendahului. Namun, Clegg menyarankan untuk menaruh pertimbangan praktis pada lapis kedua. Pertimbangan pertama adalah nilai kemenarikan tanpa pertimbangan praktis.
Pendekatanyang paling mudah adalah menerapkan dua parameter utama ukuran kebaharuan produk: waktu dan mutu. Jika waktu-buat sebuah produk lebih cepat, atau disebut inovasi proses, maka proses kreasi di dalamnya muncul sebagai hasil buah penciptaan. Di lain pihak, jika seseorang bisa membuat produk yang sama dengan mutu yang lebih bagus, maka didalamnya -sering disebut inovasi produk- terintegrasi buah kreasi perbaikan terhadap bahan untuk membuat produk tersebut. Pada tahap ke-empatlah, implementasi dilakukan.
Coklat-coklat yang memenangkan persaingan bukan dibuat oleh tangan-tangan yang kemarin sore. Coklat-coklat valentine dibuat oleh buah gagasan yang telah lama diendamkan dan diimplementasikan. Coklat-coklat tersebut hasil empat tahapan Clegg. Coklat-coklat valentine adalah buah inovasi produk dan proses yang mengejawantah dalam persaingan merebut hati anak-anak muda. Dan, pembaca, valentine tahun depan akan dipenuhi pula oleh kreasi coklat-coklat valentine yang baru. Barangkali salah satunya hasil penerapan kreasi anda?! Semoga.

(Andi Eka Sakya. Majalah "Icip Icip", Edisi II/Februari 2007. hal 24)

Tuesday, September 13, 2011

Pengaruh Aliran Udara Terhadap Struktur Jembatan Suspensi Fleksible

Yanto Daryanto, M. Dahsyat, Andi Eka Sakya

Abstrak

Interaksi antara aliran udara (angin) terhadap struktur bentangan jembatan dapat diprediksi dengan melakukan pengujian model desain jembatan di dalam terowongan angin. Aliran udara yang menerpa penampang model jembatan dapat menimbulkan gejala vortex excitation dan gejala flutter, bila gejala ini mempunyai frekuensi sama dengan frekuensi pribadi struktur jembatan, maka pada kondisi ini cukup mengkhawatirkan bahkan dapat menghancurkan konstruksi jembatan tersebut. Hal yang menghubungkan antara eksperimen dengan kondisi sebenarnya digunakan suatu tetapan tak berdimensi yaitu angka Strouhal (Strouhal number).

Read this paper.
(Proceedings SITRA 95 (II) Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Rekayasa Aeronotika, 1995. ISSN: 0215-8825. hal. 482 - 492)

Metoda Iterasi Untuk Persamaan Diferensial Tak-Isotropik

Casmara, Enok S.K, Andi Eka Sakya, Anton Adibroto

Abstrak

Kasus diskritisasi grid yang mempunyai kerapatan tak-searah dan persamaan diferensial tak-isotropik sering dijumpai didalam dinamika fluida komputasional. Masalah tersebut biasanya diselesaikan dengan menggunakan metoda iterasi. Metoda iterasi konvensional sering dipakai, tetapi hanya menunjukkan laju konvergensi yang cepat pada awal penyelesaian. Didalam studi ini dilakukan penelitian metoda iterasi yang ada dan dicari kombinasi parameter koefisien yang mampu mempercepat laju konvergensi solusinya. Kasus aliran dalam (internal flow) dengan enggunakan persamaan Laplace ditunjukkan hasilnya dan didiskusikan.

 Read this paper.
(Proceedings SITRA 95 (II) Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Rekayasa Aeronotika, 1995. ISSN: 0215-8825. hal. 470 - 481)

Pembangunan Sistem Peringatan Dini di BMG 2006 - 2010

Andi Eka Sakya

Abstract

Indonesia is situated in an area which is prone to quakes, tsunami, and climate change. As a country encircled by the ring of fire, lying between two continents, two oceans and consisting of some big islands, Indonesia faces two extremist potential of disasters: volcanic or tectonic earthquake and climate.
To eliminate the impact of the disasters, within five years to come, BMG has been focusing its activity to develop the Tsunami Early Warning System (TEWS) and Meteorological and Climatological Early Warning System (MCEWS).
This article is to present the disaster which is potentially faced by Indonesia and the need of early warning system. The enhancement of the systems and devices used in the TEWS and MCEWS is also discussed.

(Jurnal Dinamika Masyarakat, Vol. VI, No.1, April 2007. ISSN: 1412-6192. hal. 1081.)

Monday, September 12, 2011

Simulasi Numerik Aliran Disekitar 25% Slotted Flap GA (W)-2 Dengan Metoda Vortex

Subagyo dan Andi Eka Sakya

Abstrak

Di bidang dinamika fluida komputasional telah muncul berbagai macam metoda numerik, diantaranya metoda elemen hingga (FEM), metoda beda hingga (FDM) dan metoda vorteks diskrit (DVM). Metoda vorteks merupakan metoda yang tidak memerlukan memori komputer yang besar seperti metoda-metoda numerik lainnya misalnya FDM dan FEM, karena tidak memerlukan jaringan kisi sehingga dapat dioperasikan pada komputer pribadi (PC). Metoda vorteks yang dibahas disini merupakan pengembangan lebih lanjut dari studi yang dlakukan oleh Vezza dan Galbraith dan diterapkan pada bentuk sayap 25% Slotted Flap GA(W)-2.
Model masalah yang digunakan adalah model aliran potensial dan penyelesaiannya menggunakan metoda elemen batas yang dikombinasikan dengan metoda vorteks. Udara yang mengalir dengan kecepatan aliran bebas di sektar sayap disimulasikan tiap selang waktu hingga tercapai waktu iterasi yang diberikan.
Di bidang penerbangan rancangan bentuk sayap pesawat terbang biasanya berdasarkan hasil percobaan yang secara ekonomis tidak murah. Dalam makalah ini akan dibahas masalah simulasi aliran tak tunak, tak termampatkan disekitar sayap 25% Slotted Flap GA(W)-2 pada bilangan Reynolds Re=2200000 dengan metoda vorteks untuk mendapatkan besaran-besaran aerodinamika pada sayap tersebut. Dengan demikian metoda ini dapat membantu mengoptimalkan pengujian yang dilakukan di terowongan angin.
Data hasil percobaan diketahui bahwa bentuk sayap GA(W)-2 merupakan bentuk sayap yang memiliki gaya angkat yang tinggi dibanding dengan seri bentuk sayap pendahulunya sehingga pengkajian pada bentuk sayap GA(W)-2 secara numerik menarik untuk dilakukan. Hasil simulasi numerik tersebut disajikan dalam bentuk aliran, distribusi tekanan dan koefisien gaya angkat yang menunjukkan kesesuaian dengan hasil percobaan.
(Proceedings SITRA '95 (II), Simposium Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Rekayasa Aeronotika. ISSN: 0215-8825. hal.465-469)

Memaknai Tantangan Sumber Daya Manusia dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Menjawab Tantangan Masa Depan Bangsa

Abstrak

Kondisi Indonesia - yang didera oleh perkara korupsi yang menyebabkan biaya tinggi - diproyeksikan tidak punya masa depan dan pengaruhnya semakin hilang. Parameter kemajuan Indonesia baik dalam Indeks Pencapaian Teknologi (IPT), Indikator Daya Saing (IDS) dan Indikator Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2006 (0.711) menunjukkan adanya peningkatan yang mempersempit ketertinggalan Indonesia dari negara-negara maju yang lain (batas 0.800).
Perkembangan globalisasi tahap ke-3 dan perkembangan sumberdaya manusia Indonesia di berbagai tempat memberikan peluang yang sangat besar untuk melakukan lompatan. Untuk itu diperlukan pengungkit Iptek. Korea dan China membuktikan bahwa tata-kelola Sistem Iptek secara benar, terpadu dan harmonis dengan sektor kehidupan negara yang lain, dapat meningkatkan kemakmuran bangsa.
Untuk mempercepat laju pertumbuhan bangsa, maka selain SDM terdapat empat aktor lain yang perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh. Ke-empat pelaku tersebut adalah: (i) kebijakan yang saling terkait dari berbagai sektor, atau SIN yang mampu mengakselerasi proses intermediasi Iptek, (ii) infrastruktur dalam arti luas, (iii) sikap keberpihakan pada pengembangan produk dalam negeri, dan (iv) peta-rencana tahapan pengembangan ke-4 pelaku sebelumnya.

(Andi Eka Sakya. Keynote Speaker pada Seminar Nasional Ulang Tahun Emas 50 Tahun SMA Negeri 3 Surakarta. Hotel Lor-In, Surakarta, 12 Agustus 2008).





Sunday, September 11, 2011

A Typical Multi-Element Study Using A Panel Usaero Method

Deri Irawan, Andi E. Sakya and Casmara
Abstract
A Study on computational analysis of a typical multi-element airfoil using a panel method based is presented. The results are compared with the wind tunnel data obtained by NLR. The model was tested in the NOP Low Speed Tunnel at the Netherlands. It is shown that apart from the intrinsic weakness of the panel method based approach, the computational results gives qualitatively a reasonable agreement with the experimental one.

(Aeronotika dan Astronotika Indonesia, 2000. ISSN: 0215-8825. Volume 8 No.1, hal.30-35)

Tinjauan Ulang Terhadap Kajian dan Pemanfaatan Praktis Fenomena Transisi

Abstract

Transition from laminar to turbulent is characterized by the growth of perturbation within the boundary layer. The identification  and calculation of the amplification of it will give information concerning the starting location where the flow becomes turbulent. This will affect the overall calculation of the aerodynamic forces.
Until at the present time, modeling as a means for simulating the location of transition, which is combined with turbulent model especially for practical engineering, is very rare.
In this paper, the phenomena of transition and turbulent including the fundamental case for modeling validation will be discussed.

(Andi Eka Sakya. Majalah Ilmiah "Pengkajian Industri", ISSN: 1410-3680, Edisi No.: 10/April/2000, hal. 1-6 )

Tuesday, September 6, 2011

Inovasi Domestik Deteksi Dini Tsunami


Bencana seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan tsunami, merupakan bentuk dampak kerentanan alam yang mengancam manusia dan sering menimbulkan kerugian materiil. Sekali lagi, Indonesia, betapa pun diuntungkan dengan letaknya yang tepat di khatulistiwa, ternyata menyimpan potensi bencana yang tidak karuan.

Statistik gempa bumi pada Mei yang tercatat di Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), telah terjadi 415 kali untuk skala kurang dari 5,37 kali untuk skala 5 s/d 5,9, 5 kali untuk skala 6,0 s/d 6,9. Daerah Indonesia Tengah, sebagian mengalami banjir.

Puting beliung terjadi di Aceh dan beberapa daerah, yang diperkirakan akan sering muncul memasuki musim hujan Oktober-November. Kebakaran hutan di Pekanbaru mulai marak, terlepas disebabkan manusia ataupun kekeringan.

Sir Nicholas Stern menunjukkan bahwa ekonomi penduduk dunia saat ini sangat terkait erat dengan bencana alam yang diakibatkan perubahan iklim global. Kekeringan dan banjir menyebabkan kelaparan, penyebaran penyakit, dan mandeknya distribusi logistik. Penurunan pendapatan per kapita penduduk sekitar 1% per tahun dan memangkas 20% pertumbuhan ekonomi. Dapat diakui pula bahwa apapun kebijakan ekonomi suatu negara, tidak akan bisa melawan dampak negatif perubahan iklim global. Oleh karenanya, perlu tindakan pencegahan sedini mungkin.

Kerugian atau korban, baik manusia, materiil, ataupun fisik yang diakibatkan dampak bencana bisa dikurangi, antara lain dengan meningkatkan pemahaman terhadap karakteristik penyebab terjadinya bencana, membangun sistem peringatan dini, dan melakukan diseminasi cara-cara pencegahan dan penyelamatan.

Monday, September 5, 2011

Teknologi Mitigasi Perubahan Iklim

Dari aspek geologis dan meteorologis Indonesia rentan dari ancaman bencana alam. Contohnya adalah gempa di Manokwari awal 2009, kecelakaan transportasi laut di Majene dan daerah lain. Bahkan perubahan kondisi alam ini juga mengagetkan petambak Waduk Cirata, Jawa Barat. Suhu waduk secara ekstrem turun. Akibatnya banyak ikan mati mendadak.

Nasib murung petambak, disebabkan oleh pergeseran awal musim. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiska (BMKG) mencatat secara rerata dalam 30 tahun terakhir, awal musim bergeser 1-2 dasarian (10 sd 20 hari). Maka mereka yang kepul asap dapurnya tergantung dari ketepatan awal musim, menerima dampak dari pergeseran ini.

Pergeseran musim dipicu pemanasan global yang disebabkan meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca melebihi daya dukung keseimbangan alam. Harga yang harus ditanggung akibat bencana sungguh dahsyat. Banjir selama lima hari di Jakarta, misalnya, secara ekonomis menimbulkan kerugian hampir mencapai 2 persen Produk Domestik Bruto. Infrastruktur rusak dan butuh biaya perbaikan miliaran rupiah.

Secara umum, laju pembangunan yang telah kita nikmati, mengalami perlambatan. Menghadapi musuh bersama pemanasan global, dalam pertemuan perubahan lklim ke-13 di Denpasar-Bali, disepakati secara konsisten melaksanakan Bali Road Map. Tujuannya mengerem tingkat emisi global hingga 25-40%, sesuai dengan AR4 IPCC, dalam 50 tahun mendatang.

Monday, August 22, 2011

Capturing of transition by the RNG based algebraic turbulence model

Abstract

This paper concerns the RNG based algebraic turbulence model. This model has characteristics to capture transitional process from laminar to turbulent flow. This is determined by the argument of the Heaviside function, which becomes a threshold for the occurrence of turbulence. It is supposed that proper modeling of this argument will lead to correctly capture transition location. In the present paper, this argument is modeled in such a way that the form of cubic equation for the turbulent kinematic viscosity be maintained. Moreover, the length scale which is required to calculate the turbulent kinematic viscosity is newly proposed, taking into account the freestream pressure gradient. The validation is performed by comparing the calculated results with the empirical expressions as well as the experimental data. This model can simulate the streamwise intermittency effect, by which a sudden increase of skin friction is prevented. Moreover, the transition location can be predicted within reasonable accuracy compared with the experimental data.

(Yoshiaki Nakamura and Andi Eka Sakya. An International Journal Computers & Fluids, Volume 24 Number 8, November 1995. ISSN: 0045-7930. page 909-918)

Read paper click here.

Transfer of technology within the establishment of InaTEWS

Following the high magnitude earthquake that generated a gigantic tsunami in Aceh in 2004, the Indonesian government initiated work to develop the Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTEWS). The work aimed to develop a system that would disseminate a warning within 5 minutes all over Indonesia. The State Ministry of Research and Technology (Ristek) developed the system in co-ordination with several institutions. InaTEWS, inaugurated on 11 November 2008, is being used as part of daily operations by the Agency for Meteorology Climatology and Geophysics. This transfer of technology has enabled the InaTEWS to warn about the occurrence of natural disasters, such as earthquakes and Tsunami, within five minutes via the 5-in-1 system to authorities all over Indonesia.
This paper discusses the process of development approach used in the work.

Evaluation of an RNG-based algebraic turbulence model


Abstract

A new length scale and dissipation rate for a purely mathematically based algebraic turbulence model derived from renormalization group theory is proposed. The proposed length scale is developed in conjunction with an accurate characteristic length scale and the dissipation rate pertaining to the damping action due to the viscous force. In the fundamental aspect, this model is tested by applying it to a flat-plate problem to check that a simple shear layer is modeled adequately. As an application, a typical transonic flow around an airfoil is presented together with the experimental results. Comparison with other algebraic turbulence models is discussed.

Thursday, August 18, 2011

Hukum Tabur Tuai

Rekan-rekan semua, 

Setiap kali memperingati HUT Kemerdekaan, setiap kali saya tercenung pada lagu kebangsaan kita: BANGUNLAH JIWANYA, BANGUNLAH BADANNYA, UNTU INDONESIA RAYA. 

Ijinkan saya mengutip cerita di bawah, dari BBG. 


"HUKUM TABUR TUAI" 


Seorang CEO hendak mewariskan perusahaan besar kepada karyawan terbaiknya. 
Untuk itu ia memanggil seluruh karyawannya, memberikan masing² sebutir BENIH di tangannya dan berkata: "Sirami dengan teratur, rawat, dan kembalilah setahun dari sekarang dengan membawa tanaman yang tumbuh dari benih ini. Yang TERBAIK, pemiliknya akan menjadi penggantiku sebagai CEO perusahaan ini". 

Seorang karyawan, katakanlah namanya ABUNAWAS, pulang ke rumah. Setiap hari disiraminya dengan air dan pupuk. Setelah 6 bln, di kantor, eksekutif lainnya saling membicarakan tanaman mereka, sedangkan ABUNAWAS melihat TIDAK ADA PERUBAHAN yang terjadi pada benih miliknya. IA MERASA GAGAL. 

Setelah setahun, seluruh eksekutif menghadap CEO, memperlihatkan hasil benih tersebut. ABUNAWAS berkata pada istrinya bahwa ia tdk akan membawa pot yang kosong, namun istrinya mendorongnya untuk menyatakan yang sebenarnya.  ABUNAWAS menyadari bahwa istrinya menyarankan HALYANG BENAR. Memasuki ruangan meeting, ABUNAWAS membawa sebuah pot kosong. Seluruh mata memandangnya kasihan. 

Ketika Sang CEO memasuki ruangan, ia memandang keindahan seluruh tanaman itu, hingga akhirnya berhenti didepan ABUNAWAS yang tertunduk malu. Sang CEO memintanya ke depan dan menceritakan TRAGEDI yang menimpanya. 

Ketika ia selesai bercerita, Sang CEO berkata, "berikan tepuk tangan yang meriah untuk ABUNAWAS, CEO yang baru". Ia berkata, “Aku memberikan kepada kalian sebutir benih yang sebelumnya TELAH KUREBUS DI AIR PANAS hingga mati dan tidak mungkin untuk tumbuh. Melihat bahwa benih itu tidak tumbuh, kalian menukarnya dan berbohong kepadaku. Lain halnya dengan ABUNAWAS, dia mau berkata yg sebenarnya terjadi. 

 (y) Tabur KEJUJURAN, tuai KEPERCAYAAN 
 (y) Tabur KETEKUNAN, tuai KEMENANGAN 
 (y) Tabur KERJA KERAS, tuai KESUKSESAN... 

Dirgahayu Republik tercinta. 

Salam dan sukses selalu. 

AES 

Tuesday, August 16, 2011

Salam Pembuka

Selamat datang di blog andiesakya.blogspot.com