Jakarta,
Sains Indonesia - Hujan mulai membasahi Jakarta dan sekitarnya. Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim hujan
terjadi sepanjang Januari-Februari 2016. “Kita harus waspada dan mempersiapkan
diri,” ujar Andi Eka Sakya, Kepala BMKG di Jakarta (12/11).
Andi
mengatakan wilayah Jakarta sekitarnya saat ini telah memasuki masa transisi pergantian
musim sepanjang November. Intensitas hujan diperkirakan semakin meningkat dan
menemui puncaknya para pergantian 2015 menuju 2016. "Sekarang hujan belum
teratur. Kita sedang dalam masa pancaroba," jelasnya.
Daya
serap permukaan tanah terhadap air hujan di Jakarta terbilang rendah.
Intensitas hujan tinggi cenderung akan menyebabkan banjir. Oleh karena itu,
Andi meminta pemerintah dan masyarakat merespon ancaman ini dengan segera.
Salah satunya dengan pengaturan dan penataan aliran air sungai, dan memperbanyak
sumur biopori.
Persiapan
lainnya, menurut Andi, adalah penataan infrastruktur, seperti menguatkan
bangunan yang rentan dan memangkas pohon-pohon rimbun. ”Hembusan angin
cenderung kencang di masa pancaroba. Hujan lebat datang dengan durasi pendek,”
jelasnya. Selain itu, ia juga mengingatkan agar menjaga kesehatan selama masa
pancaroba dikarenakan perubahan suhu dan cuaca ekstrem secara tiba-tiba.
Intensitas
curah hujan yang terus meningkat, kata Andi, juga terjadi di banyak wilayah
Indonesia sejak akhir November seperti di Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel,
sebagian pulau Jawa dan Sulsel bagian timur. “Dengan naiknya curah hujan, maka
ancaman banjir semakin tinggi,” paparnya.
Faris Sabilar Rusydi
Sumber : http://www.sainsindonesia.co.id/index.php/kabar-terkini/1943-bmkg-puncak-hujan-januari-februari-2016 | Created on
Monday, 16 November 2015
0 comments:
Post a Comment