INILAHCOM, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG) terus melakukan penguatan pertukaran informasi iklim dan cuaca
di antara negara-negara Asia Tenggara guna mengantisipasi bencana-bencana.
Upaya yang saat ini dilakukan adalah bersinergi dengan World
Meteorology Organization Integrated Observation System (WIGOS) dalam acara
"Workshop for Disaster Risk Reduction" di BMKG yang diselenggarakan
selama 3 Hari yaitu dari tanggal 12 hingga 14 Oktober 2015.
Workshop ini bertujuan untuk membangun kesamaan pemahaman
tentang kebutuhan data dan pengamatan, di Asia Tenggara untuk mendukung upaya
pengurangan resiko bencana dihadiri oleh negara anggota WMO antara lain:
Australia, Bangladesh, China, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Myanmar,
Philippines, Singapore, Thailand.
Ka BMKG Andi Eka Sakya mengungkapkan kerjasama ini akan
memperkuat basis data mengenai informasi meteorologi dan klimatologi antara
negaranegara ASEAN.
Selain itu, terdapat penyusunan rencana awal untuk
proyek-proyek bersama yang dapat memfasilitasi upaya peningkatan ketersediaan
dan kualitas data untuk kepentingan prakiraan dan peringatan dini, khususnya di
kawasan Asia Tenggara.
"Lebih khusus, kegiaan bersama tersebut difokuskan pada
penggunaan data meteorologi penginderaan jauh, seperti radar cuaca dan satelit,
untuk mendukung pengurangan risiko bencana," ujarnya, Senin (12/10/2015).
Andi mengatakan pertukaran informasi sendiri sejatinya telah
ada. Kendati demikian, kriteria informasi yang dipertukarkan perlu diperbanyak.
Upaya menuju pertukaran informasi ini memiliki banyak
tahapan. Apakah pertukaran data ini bisa disepakati oleh masing-masing negara,
kemudian bagaimana kita letakkan data itu agar terbaca oleh semua lapisan
masyarakat dan juga oleh kita.
"Lalu ada prosedur peraturan bagaimana komitmen kita
terhadap data itu. Ada banyak hal yang perlu disepakati. Nah inilah yang akan
kita ketahui dan lewat workshop WIGOS ini akan menjadi pembuka jalan,"
kata dia.
Andi mengharapkan pertukaran informasi cuaca dan iklim di kawasan
Asia Tenggara akan lebih intensif. Dalam prosesnya, negara-negara di kawasan
perlu menyepakati terlebih dahulu mengenai kebijakan-kebijakan pertukaran
informasi. Targetnya, kerja sama di antara negara-negara Asia Tenggara
mengalami perkembangan nyata sebelum Kongres Organisasi Meteorologi Dunia (WMO)
ke-18 pada 2019.[rok]
[ http://nasional.inilah.com/read/detail/2244404/bmkg-bersinergi-dengan-lembaga-meteorologi-dunia ] - Oleh : Abdullah Mubarok | Senin, 12 Oktober 2015 | 21:30 WIB
0 comments:
Post a Comment